Penyimpangan Filsafat Pancasila
Kasus Penyimpangan Filsafat Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mengandung sejumlah lima nilai pokok (tertulis dalam lima bunyi silanya). Dasar negara yang seharusnya dipegang teguh sebagai ideologi atau pedoman kehidupan bernegara ini ternyata bisa saja mengalami penyimpangan.
Salah satu contoh penyimpangan pada nilai-nilai Pancasila adalah penyimpangan pada sila pertama yang berbunyi ‘ketuhanan yang maha Esa’. Ketuhanan yang maha Esa sendiri mengandung arti keyakinan bangsa terhada adanya Tuhan sebagai sang pencipta. Bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius, setiap individu berhak memeluk agama sesuai keyakinan masing-masing tetapi tetap saling menghormati dan tidak ada diskriminatif anatar umat agama.
Contoh penyimpangan pada sila pertama ini yaitu gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama, tidak ada sikap toleransi pada sesama, fanatisme yang bersifat anarki, pembunuhan dan lain lain.
Pancasila yang seharusnya menjadi ideologi negara Indonesia, tetapi pada kenyataannya pancasila hanya mengendap sebagai simbol dan belum mampu dimaknai hingga memberikan kesatuan dan persatuan bagi bangsa. Pemaknaan pancasila selama berpuluh-uluh tahun ini cenderung bersifat top-down dari negera ke rakyat dan makna pancasila sendiri tereduksi sedemikian rupa karena pancasila kerap dijadikan alat stabilisasi dan pelanggaran kekuasaan oleh orang yang memiliki kekuasaan. Alhasil Pancasila tidak pernah benar-benar menjadi filsafah negara sehingga terjadilah ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila muncul secara nyata.
Komentar
Posting Komentar